Berita

Agenda

Kontak

 
Logo

BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN LINGKUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN PRIMER DAN KOMUNITAS

6
Rangkaian Supervisi dan Pendampingan ke  11 LABKESMAS Tingkat 4

Rangkaian Supervisi dan Pendampingan ke 11 LABKESMAS Tingkat 4

Transformasi sistem kesehatan di Indonesia merupakan komitmen Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan indikator kesehatan nasional. Transformasi sistem kesehatan terdiri dari 6 pilar transformasi kesehatan nasional dan 1 pilar transformasi internal. Adapun 6 pilar transformasi kesehatan tersebut meliputi transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan. Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) memegang peranan penting dalam transformasi layanan primer dan sistem ketahanan kesehatan. Transformasi layanan primer mencakup pada 4 poin utama, yaitu edukasi penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas layanan primer. Labkesmas berperan dalam pencegahan sekunder, yaitu screening 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, screening stunting, dan peningkatan ANC untuk kesehatan ibu dan bayi. Sedangkan transformasi ketahanan kesehatan memiliki 3 poin utama, yaitu meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder dan tersier, meningkatkan ketahanan sektor farmasi dan alat kesehatan, dan memperkuat ketahanan tanggap darurat. Labkesmas berperan dalam memperkuat ketahanan tanggap darurat dengan tenaga cadangan tanggap darurat, table of exercise kesiapsiagaan krisis.

       

Laboratorium kesehatan masyarakat memiliki tugas dalam upaya kesehatan masyarakat berbasis laboratorium, meliputi deteksi dini, surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan serta respon terhadap KLB/wabah, peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Penyelenggaraan laboratorium kesehatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan laboratorium kesehatan yang bermutu, mendukung surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan berbasis laboratorium, membangun kesiapsiagaan laboratorium kesehatan dalam menghadapi ancaman penyakit dan kejadian luar biasa. Labkesmas memiliki 5 tingkatan/tier, tier 1 (Labkesmas nasional), tier 4 (tingkat regional), tier 3 (tingkat provinsi), tier 2 (kabupaten), dan tier 1 (tingkat puskesmas). Saat ini, jumlah labkesmas di seluruh Indonesia mencapai 290.374. Jumlah labkesmas di masing masing tier adalah tier 1 (10.374 buah), tier 2 (236 buah), tier 3 (21 buah), tier 4 (21 buah), dan tier 5 (2 buah).

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan merupakan satu dari dua labkesmas tier 5 sebagai rujukan nasional dan pelaksana penjamin mutu laboratorium di bidang vektor, reservoir, dan kesehatan lingkungan. Sebagai pengampu nasional di bidang vektor, reservoir, dan kesehatan lingkungan, penting untuk dapat mengetahui bagaimana kesiapan labkesmas di masing - masing tier dalam menjalankan tugas dan fungsi yang sudah dicanangkan dalam Permenkes. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan pendampingan teknis laboratorium kepada laboratorium kesmas tier 4.

       

Selain itu, kegiatan pendampingan teknis juga dilakukan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi secara langsung terhadap kondisi sarana, kemampuan pemeriksaan untuk setiap parameter terutama vektor, reservoir dan kesehatan lingkungan, penjaminan mutu serta pelaksanaan surveilans penyakit dan faktor risiko berbasis laboratorium prasarana, alat dan ketenagaan kapasitas pengujian sampel, sarana, prasarana, alat, SDM, jenis pelayanan dan pelaksanaan fungsi Labkesmas tingkat 4. Kegiatan dilaksanakan dengan metode observasi, wawancara dan diskusi sehingga didapatkan gambaran utuh terhadap pelaksanaan fungsi dan mutu Labkesmas di tier 4. Besar harapan bahwa dengan kegiatan supervisi dan bimbingan teknis ini dapat meningkatkan kapasitas pengujian sampel vektor, reservoir, zoonosis dan lingkungan, serta dapat mengidentifikasi kendala dan hambatan yang ada dalam penyelenggaraan Labkesmas sesuai dengan tingkatannya.

Adapun Labkesmas yang mendapat pendampingan merupakan labkesmas regional 3, 5, 6,7, dan 10, meliputi:

  1. Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Ambon (24 September 2024)
  2. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku (25 September 2024)
  3. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Surabaya (23-25 September 2024)
  4. Loka Laboratorium Kesehatan Masyarakat Waikabubak (25 – 27 September 2024)
  5. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Banjarbaru (30 September – 01 Oktober 2024)
  6. Loka Laboratorium Kesehatan Masyarakat Tanah Bumbu (02 Oktober 2024)
  7. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Palembang (12 Desember 2024)
  8. Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Palembang (12 Desember 2024)
  9. Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Banjarnegara (12 – 13 Desember 2024)
  10. Loka Laboratorium Kesehatan Masyarakat Baturaja (13 Desember 2024)
  11. Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Magelang (16 Desember 2024)

       

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan instrumen supervisi yang diadaptasi dari WHO. Adapun instrumen supervisi terdiri dari 3 bagian, yaitu :

Bagian 1. Profil dan Kinerja Laboratorium Kesehatan Masyarakat

  1. Indikator Hasil Layanan Laboratorium Kesehatan Masyarakat
  1. Jenis Pengujian Sampel Vektor, Reservoir, Zoonosis dan Kesehatan Lingkungan
  2. Daftar alat untuk pemeriksaan sampel vektor dan binatang pembawa penyakit
  3. Daftar alat untuk pemeriksaan sampel lingkungan
  4. Kegiatan Surveilans Penyakit, Faktor Risiko dan Penanggulangan KLB
  1. Hasil Pemantapan Mutu Eksternal
  2. Standar Waktu Pengiriman Sampel ke Laboratorium Rujukan
  3. Sumber Daya Manusia
  4. Area: Ruangan yang tersedia
  5. Pendanaan Penunjang laboratorium dari program kesehatan masyarakat

Bagian 2. Prosedur Pengoperasian Laboratorium dan Praktik Bekerja

Bagian 3. Ringkasan Review

      

 

Kedepannya, dengan tercapainya output kegiatan berupa teridentifikasnyai masalah penyelenggaraan Labkesmas dalam pemeriksaan parameter pengujian sampel vektor, reservoir dan sampel lingkungan yang dialami oleh Labkesmas tingkat 4 serta terlaksananya koordinasi yang baik dengan tingkat 4 dan 3terkait penyelenggaraan Labkesmas, maka penyelenggaran Labkesmas akan menjadi semakin meningkat.

     

 

 

 

 

 

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset