Pendampingan Penguatan Manajemen Biorepository Labkesmas Rujukan Nasional dan Sistem Rujukan Penyakit Prioritas bersama FIND
Biorepository merupakan tempat atau sarana yang digunakan sebagai tempat penyimpanan dan pengelolaan koleksi, spesimen, sampel, maupun data yang dikumpulkan dalam suatu kegiatan. Salah satu fungsi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan sebagai laboratorium rujukan nasional adalah pengelolaan biorepository. Adapun kemampuan yang dimiliki oleh biorepository Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan diantaranya sebagai rujukan repository dari semua tingkatan labkesmas, penyimpanan sampel, kultur atau biakan murni, identifikasi dan rekonfirmasi taksonomik vektor dan binatang pembawa penyakit, pembuatan awetan vektor dan binatang pembawa penyakit, pembedahan kelenjar ludah nyamuk, ovarium nyamuk, tikus, dan kelelawar.
Pada Tahun 2024, The Global Fund (GF) menawarkan dukungan berupa Technical Assistance (TA) kepada Tim Kerja Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Timker Labkesmas) dan Tim Kerja Laboratorium Surveilans (Timker Labsur) untuk penguatan Program Laboratorium selama Tahun 2025. Terkait hal ini, Task Force (TF) di Global Fund, yaitu TF Stellar telah menunjuk FIND sebagai Technical Assistance untuk laboratorium. Adapun tujuan dari Techinal Assistance mencakup tiga area laboratorium kesehatan masyarakat di Indonesia:
-
Memperkuat fungsi laboratorium terkait pengelolaan biorepository sampel di labkesmas tingkat 3, 4 dan 5 dalam menjalankan fungsi laboratorium.
-
Memperkuat sistem rujukan untuk pengujian penyakit prioritas dengan memberikan bantuan teknis dalam pengembangan dan implementasi pedoman.
-
Mengevaluasi jaringan laboratorium surveilans sentinel ILI/SARI dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
Pada tanggal 19 - 20 Februari, Balai Besar Laboratoroium Kesehatan Lingkungan mendapatkan pendampingan penguatan manajemen biorepository dan sistem rujukan untuk penyakit prioritas di Indonesia. Pendampingan oleh tim FIND dilakukan oleh Dr. dr. Francisca Srioetami, SpPK, Dr. Warren Fransman, Dr. Shubhada Senai, dan dr. Charlie Windri, SpPK. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Direktorat Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas, Bapak Arief Maulana. Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Bapak Akhmad Saikhu, SKM, M.Sc.PH. Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan tim, pemaparan profil, kunjungan biorepository dan laboratorium, dan pelaksanaan penilaian fungsi manajemen biorepository. Tim dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan yang turut hadir adalah Ketua Tim Program Layanan (Ibu Lulus Susanti, SKM, MPH); Ketua Tim Mutu, Penguatan, SDM, dan Kemitraan (Ibu Siti Alfiah, SKM, M.Sc.PH); Kepala Instalasi Biorepository (drh.Aryo Ardanto); Esti Rahardianingtyas, S.Si,M.Biotech; Riyani Setyaningsih, S.Si, M.Sc; Evi Sulistyorini, SKM, M.Si; drh.Ayu Pradipta Pratiwi; drh. Citra Kusuma Wardhani; Ghaniy Arif Triatmodjo, Elis Dwi Safitri; dan Elok.
Penilaian fungsi manajemen biorepository terkait manajemen biorepository sampel pada Labkesmas tingkat 5 yang dilakukan meliputi:
-
Informasi umum biorepository
-
Organisasi dan staf biorepository
-
Infrastruktur biorepository
-
Reagen dan Bahan Medis Habis Pakai (BHMP) biorepository
-
Prosedur biorepository (kegiatan dan manajemen data
-
Populasi, kelayakan, dan rekrutmen sampel
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pengelolaan biorepository dapat menjadi lebih berkembang serta dapat membantu pengembangan berbagai program pengendalian penyakit prioritas di Indonesia, utamanya di bidang vektor, reservoir, zoonosis, dan kesehatan lingkungan.