(Salatiga-08/02/2021) Hai Sobat Vektora, Salam sehat untuk kita semua.

Masih ingatkah sobat pada konten #battypedia? Di awal bulan Februari kali ini, #battypedia ingin mengajak kamu semua mengenal laboratorium yang ada di B2P2VRP Salatiga dalam #16ceritalaboratoriumkami.

 

Nah, cerita pertama, kami ingin mengajak kamu berkenalan dengan instalasi laboratorium bakteriologi. Laboratorium ini memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi bakteri Leptospira pencetus penyakit Leptospirosis, baik dengan metode MAT maupun PCR.

 

 

Microagglutination Test (MAT) merupakan gold standard untuk pemeriksaan leptospirosis. Saat ini hanya ada tiga laboratorium di Indonesia yang bisa melakukan uji ini. Pengujian MAT dilakukan secara serologis dan membutuhkan kultur bakteri Leptospira hidup dalam berbagai serovar. Koleksi bakteri Leptospira spp. yang dimiliki oleh laboratorium bakteriologi B2P2VRP berjumlah 15 serovar.

 

Deteksi molekuler bakteri Leptospira spp. menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), baik konvensional PCR maupun realtime PCR Laboratorium ini juga memiliki kemampuan deteksi molekuler penyakit Pes yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Penyakit ini pernah menjadi wabah di Indonesia. Laboratorium bakteriologi juga melakukan deteksi untuk penyakit Rickettsiosis.

 

Di bidang pengendalian vektor, laboratorium bakteriologi mengembangkan Bacillus thuringiensis H-14 dan Lysinibacillus sphaericus dalam dalam berbagai sediaan sebagai pengendali jentik nyamuk secara biologis.

 

 

Itu tadi sedikit cerita tentang laboratorium bakteriologi di B2P2VRP. Bagaimana dengan laboratorium lainnya? Tunggu cerita selanjutnya ya.