Berita

Agenda

Kontak

 
Logo

BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN LINGKUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

6
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan Menyusun Rekomendasi Surveilans Berbasis Laboratorium Kesehatan Masyarakat

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan Menyusun Rekomendasi Surveilans Berbasis Laboratorium Kesehatan Masyarakat

Indonesia yang berada di wilayah iklim tropis memiliki faktor risiko yang besar terhadap penularan penyakit berbasis vektor, reservoir, zoonosis dan lingkungan. Penyakit-penyakit tersebut, diantaranya adalah malaria, demam berdarah, filariasis, Japenese encephalitis, chikungunya, leptospirosis, hantavirus, rickettsiosis, dan penyakit lain yang berhubungan dengan sanitasi lingkungan. Deteksi secara laboratorium serta mengetahui faktor risiko sangat mendukung dalam pengendalian penyakit tersebut. Kondisi wilayah di Indonesia memiliki permasalahan Kesehatan yang berbeda-beda, termasuk pada penyakit tular vektor dan zoonosis. Keberadaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) bertujuan untuk meningkatkan upaya preventif dan promotif melalui dukungan laboratorium dalam deteksi dini penyakit dan faktor risiko kesehatan serta surveilans kesehatan berbasis laboratorium. Hasil kinerja Labkesmas diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan dalam pengendalian penyakit, termasuk penyakit tular vektor dan zoonosis. Oleh karena itu, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan dalam mendukung salah satu sasaran strategis Kementerian Kesehatan yaitu peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat akan melakukan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam penguatan surveilans penyakit berbasis laboratorium terkait penyakit tular vektor, reservoir, zoonosis dan faktor risiko lingkungan di Indonesia.

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan adalah salah satu unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang mempunyai perjanjian kinerja dengan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat untuk melaksanakan kegiatan penyusunan Rekomendasi hasil Surveilans Berbasis Laboratorium. Sehubungan hal tersebut, maka pada tanggal 13 – 15 November 2024, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan melakukan Penyusunan Rekomendasi Surveilans Berbasis Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Grand Wahid Hotel, Salatiga.

Kegiatan ini diikuti oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat Tier 4 sejumlah 21 laboratorium dari seluruh regional di Indonesia baik melalui daring ataupun luring yang dibuka oleh Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat, dr. Then Suyanti, MM.

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah menyusun rekomendasi kebijakan dalam penguatan surveilans penyakit berbasis laboratorium pada penyakit tular vektor, reservoir, zoonosis dan faktor risiko lingkungan di Indonesia.

Dalam kegiatan Penyusunan Rekomendasi Surveilans Berbasis Laboratorium Kesehatan Masyarakat dipaparkan materi dari berbagai narasumber yang nantinya memperkaya isi rekomendasi yang disusun oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan. Beberapa materi yang diberikan adalah Implementasi kebijakan pengendalian penyakit tular vektor (DBD) yang disampaikan oleh dr. Fadjar Surya Mensing Silalahi; Implementasi Kebijakan Pengendalian Zoonosis (Leptospirosis) yang disampaikan oleh drh. Zainal Khoirudin; Implementasi Kebijakan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit (BPP) yang disampaikan oleh Yahiddin Selian, SKM, M.Sc. Ketiga narasumber tersebut berasal dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan. Materi Mekanisme Resistensi Vektor dan Pengendaliannya yang disampaikan oleh Dr. drh. Susi Soviana, M.Si (IPB); Konsep Rekomendasi Kebijakan Berbasis Laboratorium yang disampaikan oleh dr. Siswanto, MHP, DTM (Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Kementerian Kesehatan); dan Analisis dan Penyusunan Rekomendasi  Berbasis Laboratorium yang disampaikan oleh Prof. Dr. Dede Anwar Musadad, SKM, M.Kes (Badan Riset Inovasi Nasioanal).

Melalui pertemuan ini disusun tiga rekomendasi surveilans berbasis laboratorium kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan demam berdarah dengue, leptospirosis dan resistensi insektisda. Sumber penyusunan rekomendasi ini berasal dari data hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat Regional, dan data sekunder dari Ditjen P2P.

Diharapkan dengan adanya pertamuan ini akan diperoleh rekomendasi tingkat nasional dalam upaya pengendalian penyakit tular vektor dan zoonosis, khususnya DBD, Leptospirosis dan Manajemen Resistensi Insektisida di Indonesia.

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset